grass

grass

Sabtu, 31 Juli 2010

Perkenalkan sahabat baru kami

Akhirnya..setelah sempat beberapa minggu si ganteng disewakan motor oleh seorang teman yang baik hati, kedatangannya di rumah kami disambut suka cita oleh saya. :D
kendaraan roda dua honda vario tahun 2009, dipilih sebagai pengganti koko n kuja. Motor matic yang dinilai mampu n powerful menembus batas2 kota, mengingat kampung halaman kami bukan disini.
Seperti biasa saya yang dengan sigap mencipta2 nama apa yang bagus buat "teman baru" kami. Dan seperti biasa, saya tidak pernah bisa kreatif dlm menamai sesuatu, akhirnya dipilihlah nama yang cukup simple dan sangat kurang kreatif... VAYO.. Bisa nebak kan knp dipanggil vayo???

ketika tulisan ini dibuat, vayo sdh bersama kita sekitar 2bln. Tes ketangguhan vayo dimulai ketika vayo diboyong langsung dr tanah kelahirannya, sukabumi, menuju subang, tentu saja dgn pengemudi kepercayaan saya, si ganteng. hasilnya, vayo lulus uji jarak tempuh jauh.
Tes kedua kami lakukan beberapa minggu setelahnya, tujuan kami bandung. kami ingin menguji kekuatan vayo, mengingat perjalanan subang-bandung cukup berkelok2, menanjak dan menurun.
Hasilnya...vayo lulus tes yang kedua.

Kami jatuh cinta sama vayo. rasa sayang kami kian hari kian bertambah. semoga vayo bisa betah bersama kami. Semoga kehadirannya bisa mempererat silaturahim kami dengan kerabat2 yg berada diluar batas kota.

Mari vayo kita taklukan jalanan kota ini....!!!

(gambarnya nyusul ya...vayo blum sempet difoto cantik..)

Sabtu, 24 Juli 2010

Luka dalam

kalau dipikir2 dalam hidup saya ada beberapa kejadian yg sifatnya susah sekali dihapus di pikiran saya. saya sih menyebutnya trauma, luka dalam.

trauma saya yang paling besar yaitu trauma sama lembaga yang bernama pernikahan.sejak saya melihat ke dua orang tua saya bercerai, saya jadi males buat mikirin soal nikah. Antara mau tapi banyak ga maunya. Antara pengen tapi takutnya lebih banyak. Khawatir jika saya akan berakhir sama dengan apa yang terjadi dgn kedua orang tua saya. Trauma yang saya simpan begitu lama, mengakar hingga menjadi falsafah hidup 'saya juga bisa hidup sendiri'. Kalau akhirnya saya memutuskan utk menikah, itu bukan perkara mudah. Saya hrus jumpalitan dulu, sedih dulu, jatuh dulu. Baru deh berani keluar dari zona nyaman saya.
Jika bukan karena si ganteng yg terus2an menyakini saya, sedikit menjewer karena kekeraskepalaan saya dan menghujani saya dengan petuah2 cintanya. Akhirnya, i said.. YES I DO HUNEY!!

Dan ini adalah trauma saya yg lain..new comer..baru hitungan bulan.
4 bulan yg lalu saya sukses menembus tembok dan nyungsep ke sungai bersama si koko. Hasilnya si koko penyok2 dan sikut tangan kiri saya cidera engsel.
Si koko udah sukses terjual setelah diperbaiki sana sini. Saya sudah dapat beraktifitas seperti biasa lagi, meski tangan kiri saya belum dapat bekerja secara maksimal, terutama ngangkut yg berat2. tp secara umum..saya sudah sehat kembali..
Iya sudah sehat..tp hati dan pikiran saya masih belum sehat. Setiap melihat mobil warnah merah saya deg2an, liat tembok batako yg belum diteplok semen saya ser2an, liat sungai berbatu2 saya ketakutan, liat orang yg mau manasin mobil saya gugup. Sampai sekarang saya belum mau duduk lg dibelakang stir mobil, bahkan hanya untuk duduk, diem, ngeliatin stir doang. Kalo di mobil saya jadi sedikit parno, apalagi kalo duduk didepan, tambah parno kalo mobilnya ga punya kepala, panas dingin.
saya pernah bertanya sama orang yg punya kejadian nyaris sama dengan saya, katanya sembuh traumanya sekitar 6 bln, udah muley lupa, dan paling penting berani lg nyetir mobil.
Dan mudah2an saya juga begitu. Bisa berani lagi nyetir, berada di balik kemudi melintas antar kota.

Ini yang sedang saya pikirkan, jika hal terbesar dalam hidup saya, akhirnya bisa saya taklukan. Berarti dengan tragedi koko pun saya pasti bisa bebas dari ketakutan2 ga penting itu. Lah wong ini cuman engsel copot aja ko, banyak yg lbh berat dr saya. Jadi Saya Yakin saya pasti bisa, dan harus bisa....


Tapiiiii....
jangan sekaranggg yaaaa...... :D

Kamis, 15 Juli 2010

aku, bernama sepi

ibu bapak menamaiku sepi
Kata ibu, karena aku terlahir dalam diam dan sunyi
Akhirnya mereka menamaiku sepi

Jika orangtua kebanyakan menyematkan begitu banyak harapan dengan nama anak-anak mereka
Sementara ibu dan bapakku tidak
Mereka bilang, asa dan harap tidak diciptakan untukku, meski ketika aku ditiupkan ruh dalam kandungan ibuku

Aku besar dalam lingkungan tanpa bicara
Temanku hanya seonggok waktu
Yang setia berbunyi tik tok tik tok
Bergema ke seluruh ruangan
Memenuhi pikiran, menyempitkan hati

Diam selalu memelukku, hangat, katanya
Tapi aku selalu merasa beku
Hingga bibirku biru mendekati ungu

Aku tak pernah bisa bicara
Tuhan tidak menciptakkan suara untukku
Padahal aku iri dengan nyanyian
Bahkan aku iri dengan kegaduhan

Waktu kecil aku tidak berani bercita-cita
Pencarian diri membuatku berani mempunyai cita
Sekarang aku tahu cita-citaku
Menyerang hati hampa, meluluhlantakkan jiwa-jiwa kosong dan mengikat erat ruh mereka dengan sunyi
Hingga mereka merintih dan berkata "aku kesepian"

Kemudian aku akan bersorak dan menari tarian kemenangan...

lemari hati

Mengobrak abrik isi lemari hati dan inilah yang aku dapatkan..

Aku menemukan rasa cemburu yang bentuknya sudah tidak karuan.
Aku melihat rasa rindu yang terkulai lesu.
Aku mendapatkan rasa sepi yang kusut masai.

ku tarik rasa sepi, kemudian kulipat kembali dengan rapi, untuk sepi kusimpan dia di rak lemari paling atas, agar dia tak kembali berantakan, agar sepi dapat dinikmati pada tempatnya.

Kusentuh lembut cemburu, kulipat dengan sangat hati2. terburu2 dlm melipatnya bisa mengakibatkan efek buruk untuk hatiku.
Untuk cemburu ku simpan di rak bagian kedua, biarlah cemburu menempati raknya sendiri. bentuknya yang besar memerlukan tempat yg lebar untuk beristirahat.

Sementara rindu, aku cukup merapikan ujung2 lipatannya, sekadar memberikan sedikit sentuhan agar wajahnya kembali semangat untuk tetap merindu.
Nah, rindu..kusimpan kau bersama sepi, agar dapat saling melengkapi satu sama lainnya.

setelahnya kututup kembali lemari hatiku dengan rapat.
Sembari selalu berharap, semoga cemburu dapat terganti dengan cinta dan semoga sepi dan rindu berbuah kebahagiaan.

Kamis, 01 Juli 2010

Inilah mereka-mereka yang begitu sangat berjasa mengantarkan saya dan si ganteng berlanglangbuana dari satu kota ke kota lain. Dari masa kami masih pacaran sampai awal menikah



namanya "kuja". saya yang memberi nama. kenapa diberi nama kuja, karena dengan usianya yang sudah tidak muda lagi, kuja itu kadang rewel, perlu perhatian yang banyak, ga di perhatiin dikit aja langsung ngambek, makanya saya kasih nama "kuja", si kuning yang manja.

Motor tiger keluaran tahun 1995 ini, hanya bertahan sekitar 5 tahun bersama kami. Karena satu dan lain hal, tahun ini kami harus melepas kuja. Berpindah kepemilikan.
Semoga di tangan pemiliknya yang baru, kuja tetap semangat tancap gas menembus jalanan kota.









yang ini namanya koko (lagi-lagi saya yang memberi nama). Toyota starlet keluaran tahun 1989. di beri nama koko, karena bentuknya cenderung serba kotak.
Bersama koko, perjalanan kami menjelajah kota-kota lain jadi jauh lebih nyaman. kami tidak perlu berhenti berteduh lagi ketika hujan jatuh di tengah perjalanan. kami tak perlu pakaian seragam lengkap khas anak2 motoris kalo mu touring, tak perlu helm yang kadang jika dipakai terlalu lama bisa membuat leher dan kepala pegal, tak perlu lagi menahan napas ketika berada tepat dibelakang pantat bis yang knalpotnya mengeluarkan asap hitam.
kebersamaan saya bersama koko bertahan 1 tahun saja. Setelah saya sukses menembus tembok dan terjun bebas ke dalam sungai bersama koko, akhirnya saya terpaksa melepaskan koko.
Maaf ko, saya harus melepasmu tanpa sempat mengucapkan salam perpisahan. Bukan karena saya tak sayang, tapi lebih karena sebuah trauma. Karena sekarang jika mengingatmu, yang saya ingat hanya tembok, air, gelap, pasir dan engsel tangan kiri yang copot.