grass

grass

Sabtu, 27 November 2010

Cintaku untuk bapak

....Ah..apa namanya ini? Mereka bilang sih cinta buta..
What the hell..mereka mau bilang cinta buta, cinta monyet, cinta semu..apapun namanya itu..


setiap sore bapak akan datang memanggil halus namaku di balik pintu. buatku suara bapak kala itu seperti nyanyian seribu malaikat. Merdu dan syahdu. Dan ketika ku membuka pintu, aku akan langsung berlari kepelukannya, menyusup ke dadanya, tanganku langsung melingkari perut tambunnya, dan akan ku ciumi pipi bulatnya tiada henti, sampai bapak kehabisan napas, dan terkekeh kekeh meminta ampun. Lucu sekali kalau bapak sudah begitu.

Bapak tidak pernah lama di rumah, tapi selalu setiap hari. Setiap makan siang, dan pulang ketika matahari penat bersinar.
ketika ku tanya bapak kenapa suka sekali makan siang di rumahku, bapak hanya menjawab sambil mengedipkan mata, "aku kecanduan semur jengkol buatanmu"
hahaha..bapak memang pencinta nomor satu makanan itu.

Setelah makan siang, biasanya kami hanya duduk di teras belakang. Berbincang, bicara apa saja. Membicarakan bapak yang akhir2 ini sudah seperti selebritis hilir mudik di layar kaca, ditanya ini itu. Kadang aku suka meledeknya, ada artis baru tapi ubanan. Bapak seperti biasa hanya terkekeh sembari menjawil sedikit pipiku. Atau berbicara tentang situasi tempat kerjanya yang sudah tidak kondusif, partner kerjanya yg dulu bersumpah akan setia sekarang mulai sering membangkang, tentang pendemo yang beringas, tentang kelelahannya menghadiri rapat2 pleno yang tidak jelas juntrungannya.
Kami berbicara apa saja, tepatnya bapak berbicara apa saja, dan aku hanya diam, kadang hanya O ya, dan Ooo, yang keluar dari mulutku, tapi seringnya aku memposisikan diri sebagai pendengar.

Jika bapak terlalu lelah, siang hanya dihabiskan bapak dengan tidur. pada waktu itu aku akan melumat habis wajah bapak, tak sedikitpun ku palingkan pandanganku dari wajah tua bapak. semakin dilihat, wajah bapak semakin menarik, dan aku sangat menyukainya.
Atau kami menghabiskan siang dengan bermalas2an di tempat tidur, setelah kuberikan pelayanan ekstra untuk bapak. kalau sudah begini, bapak tampak 10 tahun lebih muda dari umurnya. Siapa sangka di umurnya yang nyaris disebut umur pensiun bapak masih cukup gesit melayani aku.

hanya 5 jam bapak di rumah, setiap hari, selama 5 tahun ini, dan tidak pernah ada keluhan yang aku lontarkan untuk bapak.
Bapak boleh datang kapan saja, semau bapak, tokh ini rumah bapak juga. Rumah sederhana berbentuk minimalis ini dibelikan bapak 1 tahun setelah kita sepakat menjalin sebuah hubungan. Agar lebih mudah dekat dengan kamu, itu yang dibilang bapak waktu itu. Aku sih hanya mengiyakan saja. Untuk seorang perempuan di umur 20an, memiliki rumah meski tak besar, apalagi sambil di hadiahi sebuah mobil sedan, semua atas nama aku sendiri, siapa yang berani menolak. Ditambah bapak bilang, bapak akan menjamin kebutuhan hidupku from head to toe. Dan terbukti..bapak tidak pernah menelantarkan aku. Jadi, aku tidak pernah punya alasan untuk mengeluh kepada bapak.

beberapa hari yang lalu bapak menitipkan sejumlah uang yang sangat besar kepadaku. Bapak Memintaku untuk segera pergi dari rumah, pergi jauh, ke tempat dimana orang tidak ada yang tahu siapa aku. Wajah bapak tampak sangat cemas. Ketika kutanya apa semua baik2 saja, bapak hanya tersenyum. Tapi dalam hati aku tahu, ada sesuatu terjadi, sesuatu yang buruk. Aku menurut, karena aku mencintai bapak. Aku yakin bapak melakukan ini karena bapak juga menyayangi aku.
Tak disangka saat itulah terakhir kali aku bertemu bapak.

Dua hari kemudian, aku melihat bapak dalam breaking news sore.. Bapak ditangkap...diduga kasus korupsi besar..

Aku langsung menangis, demi melihat wajah bapak yang tampak letih. Aku limbung, aku kehilangan setengah jiwaku, penopang hidupku..bapak...
Aku segera berkemas, kubawa apapun yang bisa ku bawa, kutinggalkan rumah tanpa sempat kuucapkan salam perpisahan.
aku pergi tanpa tahu harus kemana..

...bicara cinta, apakah itu cinta?
Untukku cinta memang tidak pernah ditakdirkan untuk mempunyai mata. Dia hadir tanpa bisa melihat tapi dia bisa sangat peka untuk merasa.
Meski bapak didakwa dengan tuduhan 15 tahun penjara, aku tak gentar untuk tetap menunggunya. Aku yakin masih bisa berdiri tegak di hari pembebasan bapak nanti, tanpa berkurang sedikitpun rasa cintaku. Biar saja nanti aku yang menjamin kebutuhan hidup bapak, seperti yang sudah bapak lakukan selama ini. Biar saja bapak istirahat.
Dan kupastikan, aku akan selalu ada menemani masa tua bapak, tidak hanya 5jam dalam sehari, tapi seluruh waktu yang kupunya.

...Jika sudah begini, aku tak perlu bertanya lagi apa itu cinta...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar